KIAT BERSAHABAT
KIAT BERSAHABAT
Sahabat
merupakan cerminan hidup kita, yang bisa membentuk diri kita menjadi lebih baik
dan bahkan sebaliknya. dengan demikian kita harus pandai memilih teman yang
baik untuk kita. Perbanyaklah berdo’a dan beristighfar, khususnya buat diri
kita, kedua orang tua, kerabat, sahabat-sahabat, dan umumnya buat segenap kaum
muslimin, karena doa seorang muslim untuk saudaranya yang muslim tanpa
sepengetahuannya itu termasuk salah satu doa yang mustajab, sebagaimana sabda
Nabi saw (yang artinya hanya allah dan rasulnya yang tahu) “ada dua doa yang
diantara doa itu dengan Allah tidak ada penghalang(mustajab) yaitu do’anya
orang yang teraniaya dan doanya seorang muslim untuk saudaranya yang muslim
tanpa sepengetahuannya (Dhohri al-ghoib)”.Dilain hadits rosulullah saw
bersabda “ketika seorang muslim berdoa untuk saudaranya yang muslim tanpa
sepengetahuanya, maka malaikat akan mengamininya (yakni) semoga Allah
mengabulkan do’amu untuk saudaramu itu dan semoga engkaupun memperoleh yang
sama dengannya” Semoga kita
termasuk orang selalu berdo’a kepada Allah SWT.
Maimun bin mahram berfatwa :”Barangsiapa beristighfar
untuk kedua orang tuanya setiap selesai shalat lima waktu, maka sungguh dia
telah memenuhi kewajiban bersyukur kepada kedua orang tuanya, yang telah
dititahkan Allah dalam firman-Nya (yang artinya hanya Allah dan rasulnya yang
tahu apa tujuannya) : ”Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu”.
Maimun bin mahram berfatwa lagi : “Barangsiapa beristighfar untuk orang –orang
mu’min setiap hari 27X maka dia termasuk orang-orang yang mustajab do’anya, yang
karenanya Allah memberikan rizkqi dan menurunkan hujan. Perbuatan ini adalah
termasuk sifat-sifatnya para kekasih Allah.
Ketahuilah kewajiban orang
muslim terhadap sesamanya itu banyak, apabila kita ingin memenuhinya dengan
benar maka perlakukan mereka baik ketika ghaib maupun hadir sama seperti
perlakuan yang kita inginkan dari mereka. Berusaha keraslah untuk menginginkan
kebaikan bagi mereka sama seperti menginginkan kebaikan buat kita sendiri, dan
berusaha keraslah untuk menginginkan ketidakbaikan bagi mereka sama seperti
tidak menginginkan ketidak baikan bagi kita sendiri. Rosulullah saw telah
bersabda (hanya Allah dan rosulnya yang tahu artinya) “Tidaklah sempurna
imannya seseorang kecuali dia telah bisa mencintai saudaranya yang muslim sama
seperti mencintai dirinya”. Dan sabdanya lagi (hanya Allah dan rosulnya yang
tahu artinya)“Muslim dengan muslim itu laksana satu bangunan dimana satu dengan
lainnya itu saling menguatkan” Yahya bin mu’ad berkata “ Ketika kita tidak
sanggup menggembirakan mereka (muslimin), maka minimalnya kita tidak berbuat
jelek kepada mereka dan ketika kita tidak bisa memuji mereka maka paling tidak
janganlah kita mencaci mereka”
Syaikh muhyiddin Abdul Qodir
Al-jailani RA berfatwa :” Bersama Allahlah kamu seolah-olah tidak ada seorang
makhlukpun dan bersama makhluklah kamu seolah-olah dirimu sendiri tidak ada”.
Sebagian ulama salaf berfatwa : “manusia itu adakalanya yang terkena musibah
dan adakalanya yang terhindar dari musibah kasihanilah orang-orang yang terkena
musibah dan syukurilah orang-orang yang terhindar dari musibah”.
0 komentar: